Prof Malik Fadjar selalu memberi pesan inspiratif. Dalam menggerakkan Muhammadiyah, beliau sering menyampaikan bermuhammadiyah itu “harus luas dan luwes”. Muhammadiyah “jangan dibawa ke lorong sempit”. Guna memajukan pendidikan, Prof Malik sering berpesan agar “ditunggui” atau “ditongkrongi” hingga 24 jam. Artinya, jika ingin maju dan berhasil maka diperlukan komitmen yang total dalam menangani dan menyelenggarakan pendidikan Muhammadiyah. Pesan tersebut sering beliau sampaikan khusus kepada para rektor di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Perhatian Prof Malik Fadjar dalam memajukan pendidikan dasar dan menengah juga sama penting dan terfokus. Beliau rela turun ke lapangan untuk memperbaiki dan memajukan sekolah Muhammadiyah. Saya sering mendengar pesan beliau ketika bertemu Bu Noordjannah Djohantini (Ketua Umum PP Aisyiyah sekaligus angggota PP Muhammadiyah dua periode) agar pendidikan Aisyiyah, termasuk TK ABA (Aisyiyah Bustanul Atfhal) terus dimajukan kualitasnya. Pesan yang disampaikan tanpa terkesan menggurui, namun diutarakan dengan sikap ala begawan yang lahir dari kebijaksanaan selalu tokoh dan pendidik yang ditempa oleh pengalaman yang panjang.