Pada studi ini ada dua hal penting yang melatarbelakangi analisis sumber pertumbuhan ekonomi dan melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap disparitas pendapatan serta kemiskinan di kabupaten/kota provinsi Jawa Timur, yaitu; Pertama, adanya permasalahan yang terjadi pada berbagai studi terdahulu tentang faktor penentu pertumbuhan ekonomi. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan kesimpulan yang berbeda dalam hal arah dan besarnya pengaruh faktor-faktor determinan pertumbuhan ekonomi. Perbedaan dalam menentukan kesimpulan ini menunjukkan bahwa ada ruang yang cukup untuk melanjutkan studi baru dengan obyek dan pendekatan yang berbeda guna memperkaya pemahaman terhadap variabel penentu pertumbuhan ekonomi. Kedua, tujuan pembangunan yang berorientasi mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan harapan akan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan dan mengurangi kemiskinan penduduk menjadi berbeda sebagaimana yang terjadi di Jawa Timur. Fakta bahwa Jawa Timur mampu meraih pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional ternyata belum mampu mengatasi masalah kesenjangan distribusi pendapatan antar wilayah kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan tingginya angka indeks kesenjangan wilayah dan meningkatnya angka kemiskinan penduduk kabupaten/kota di Jawa Timur. Pada model persamaan struktural pertumbuhan ekonomi, hasil studi ini mendukung teori pertumbuhan ekonomi modern berdasarkan teori Harrod-Domar (1985) dan Teori Solow-Swan (1956). Dalam model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar dan Solow-Swan dalam Boediono (2009; 59-81) pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tinggi rendahnya saving dan investasi. Jika saving dan investasi rendah, maka pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga akan rendah. Salah satu asumsi yang mendasari teori ini adalah permasalahan investasi modal yang masuk di suatu negara. Jika investasi modal berkembang baik, maka pembangunan ekonomi di negara tersebut berkembang baik. Dengan asumsi ini maka besaran investasi modal menjadi salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan stok barang modal di suatu negara atau wilayah, baik melalui kenaikan tabungan domestik, bantuan asing, investasi swasta, dan pengeluaran pemerintah.
Pengantar Penulis v
Daftar Isi ix
Bagian I Tinjauan Umum 1
A. Konsep dan Permasalahan Pertumbuhan Ekonomi 2
Bagian II Tinjauan Teori Dan Pengembangan Hipotesis 17
A. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar 18
B. Teori Pertumbuhan Solow-Swan 20
C. Teori Pertumbuhan Endogen (New Growth Theory) 21
D. Teori Pertumbuhan Human Capital Model Romer 23
E. Teori Distribusi Pendapatan 25
F. Teori Kemiskinan 28
G. Teori Investasi 33
H. Pengembangan Hipotesis 36
Bagian III Deskripsi Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 45
A. Kondisi Wilayah Administratif 46
B. Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan 49
C. Kondisi Perekonomian Jawa Timur 57
D. Karakteristik dan Pengelompokan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Tipologi Klassen 67
E. Kondisi Investasi Kabupaten/Kota di Jawa Timur 73
F. Keuangan Pemerintah Daerah 76
G. Kemandirian Keuangan Daerah 83
H. Ketergantungan Keuangan Daerah 85
I. Kemampuan Keuangan Daerah 87
J. Kondisi Kemiskinan 91
K. Faktor Penyebab Kemiskinan 94
L. Investasi wasta 100
M. Rasio Belanja Modal 102
N. Human Capital Ratio 106
O. Pertumbuhan Ekonomi 109
P. Disparitas Pendapatan 111
Q. Jumlah Penduduk Miskin 113
Bagian IV Kajian Empirik Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan Dan Kemiskinan 119
A. Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 121
B. Pengaruh Rasio Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 124
C. Pengaruh Human Capital Ratio Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 128
D. Pengaruh Human Capital Ratio Terhadap Disparitas Pendapatan 131
E. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Disparitas Pendapatan 134
F. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin 138
G. Pengaruh Disparitas Pendapatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin 143
H. Temuan-temuan 144
Bagian V Penutup 155
Daftar Pustaka 161