Buku Mikrobiologi Pencegahan ini berisi tentang uraian umum tentang kajian khusus mikroorganisme (jasad renik); yang meliputi bakteri, jamur (cendawan), virus, alga, dan protozoa; dengan kajian khusus yang mempelajari tentang pencegahan dan pengendalian mikroorganisme berbahaya. Kajian ini sebagai cabang mikrobiologi terapan, khususnya mikrobiologi kesehatan. Mikrobiologi pencegahan, dapat juga dimasukkan dalam salah satu kajian dalam ilmu kedokteran pencegahan atau sebagai bagian dari ilmu kedokteran klinik khusus yang mempelajari bagaimana mencegah timbulnya suatu penyakit. Hal ini sangat erat berkaitan dengan adanya paradigma baru pada mikrobiologi kesehatan dalam penanganan penyakit- enyakit baru yang timbul di masyarakat. Di era agen infeksius, banyak yang muncul dan muncul kembali, pengetahuan tentang mikrobe dan perannya dalam penyakit harus diketahui sehingga dapat dicegah, dikendalikan, dan diobati tepat waktu. Sudah sejak lama ada adagium bijaksana bahwa “lebih baik mencegah timbulnya penyakit daripada mengobati maupun merehabilitasinya”. Mengingat cukup luasnya bidang kajian mikrobiologi pencegahan, maka buku ini dibatasi pada ruang lingkup terutama berisi tentang pengendalian mikroorganisme secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologis (antibiotika), mekanisme pertahanan tubuh secara spesifik dan nonspesifik, flora normal tubuh manusia, antibiotika profilaksis, vaksinasi, dan hubungan inang dengan parasit. Mudahmudahan buku ini dapat dipergunakan sebagai salah satu literatur mahasiswa yang sedang mempelajari mikrobiologi terapan, khususnya bagaimana mencegah suatu penyakit.
Prakata Penulis v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel xiii
Daftar Gambar xiv
BAB 1 PENGANTAR 1
A. Pengertian Mikrobiologi Pencegahan. 1
B. Ruang Lingkup Mikrobiologi Pencegahan 6
C. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Pencegahan 10
1. Era Primitif 13
2. Era Ilmu Dasar 13
3. Era Ilmu Klinik: Sistem Kuratif 14
4. Era Ilmu Kesehatan Masyarakat 14
BAB 2 PENGENDALIAN MIKROBE SECARA FISIK 17
A. Pengantar 17
B. Pengendalian Mikroorganisme dengan Panas 18
1. Terminologi Pembunuhan Mikrobe dengan Panas 19
2. Mekanisme Kerja Panas dalam Mematikan Mikrobe 20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan
Mikrobe terhadap Panas 20
4. Metode-metode Pengendalian Mikrobe dengan Panas 21
C. Pengendalian Mikrobe dengan Pembekuan 27
D. Pengendalian Mikrobe dengan Radiasi 28
1. Sterilisasi dengan Radiasi Sinar Ultra Violet 29
2. Sterilisasi dengan Sinar X 31
3. Sterilisasi dengan Sinar Gamma 32
4. Sterilisasi dengan Sinar Katode 33
E. Pengendalian Mikrobe dengan Filtrasi 34
F. Pengendalian Mikrobe dengan Pengeringan (Desikasi) 37
G. Pengendalian Mikrobe dengan Liofilisasi 38
H. Pengendalian Mikrobe dengan Vibrasi Ultrasonik,
Triturasi, dan Agitasi 38
BAB 3 PENGENDALIAN MIKROBE SECARA KIMIAWI 41
A. Beberapa Terminologi Pengendalian Kimiawi 41
B. Kriteria Pemilihan Antiseptik dan Disinfektan 43
1. Ciri-ciri Disinfektan dan Antiseptik yang Ideal 43
2. Kriteria Standar Efektivitas Bahan Kimia sebagai
Disinfektan dan Antiseptik 45
3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Disinfektan dan Antiseptik 47
4. Mekanisme Kerja Disinfektan dan Antiseptik 48
5. Zat-zat yang Dapat Digunakan sebagai Disinfektan
dan Antiseptik 49
C. Rangkuman 61
BAB 4 PENGENDALIAN MIKROBE SECARA MIKROBIOLOGIS/
ANTIBIOTIKA 67
A. Pendahuluan 67
B. Prinsip Dasar Pemberian Antibiotika 68
C. Aktivitas dan Spektrum Antibiotika 70
D. Cara Kerja Antibiotika dalam Pengendalian
Mikroorganisme 71
1. Antibiotika yang Bekerja Menghambat atau
Mengganggu Metabolisme Sel Mikrobe 71
2. Antibiotika yang Menghambat Sintesis Dinding
Sel Mikrobe 79
3. Antibiotika Mengganggu Keutuhan Membran
Sel Mikrobe 86
4. Antijasad renik yang Menghambat Sintesis Protein
Sel Mikrobe 88
5. Antijasad renik Menghambat Sintesis Asam Nukleat
Sel Mikrobe 97
E. Rangkuman Spektrum dan Sasaran Utama Agen
Terapeutik 99
F. Mekanisme Kerja Antijamur dalam Pengendalian
Mikroorganisme 101
1. Amfoterisin B 102
2. Nistatin 102
3. Flusitosin 102
4. Imidazol 102
5. Griseofulvin 103
G. Obat-obat Antivirus 104
H. Resistensi Obat 108
1. Cara Terjadinya Resistensi Obat 108
2. Beberapa Contoh Resistensi terhadap Antibiotika 109
3. Indikasi Klinik Sifat Resistensi terhadap Antibiotika 110
BAB 5 MEKANISME NON SPESIFIK PERTAHANAN TUBUH
MANUSIA 113
A. Pendahuluan 113
B. Jenis-jenis Kekebalan Alamiah 114
1. Kekebalan Spesies 114
2. Kekebalan Ras 114
3. Kekebalan Perorangan 115
C. Mekanisme Kekebalan Alamiah 118
1. Garis Pertahanan Pertama Kekebalan Alamiah
Perorangan 118
2. Garis Pertahanan Kedua Kekebalan Alamiah
Perorangan 119
BAB 6 MEKANISME SPESIFIK PERTAHANAN TUBUH
MANUSIA 127
A. Sifat-sifat Umum Kekebalan Spesifik 127
B. Jenis-jenis Mekanisme Efektor 129
1. Imunitas (antibodi) Humoral 129
2. Imunitas Seluler 129
3. Ontogeni Respon Imun 131
C. Tipe-tipe Respon Imun 131
1. Respon Imun Humoral (Respon Antibodi) 131
2. Respon Imun Seluler 141
BAB 7 FLORA NORMAL TUBUH MANUSIA 149
A. Pengantar 149
B. Hubungan Manusia dengan Mikrobe 150
1. Asal Usul Flora Normal Tubuh Manusia 150
2. Habitat Mikroorganisme 151
3. Mikroorganisme Asli dan Manusia sebagai Inang 152
4. Virulensi dalam Hubungannya dengan Hospes 156
C. Peran Flora Normal yang Menetap pada Hospes 157
D. Berbagai Mikrobiota Normal pada Tubuh Manusia 158
1. Mikrobiota Normal dari Kulit 158
2. Mikrobiota Normal dari Mulut dan Saluran
Pernafasan Bagian Atas 160
3. Asal Usul Flora Normal Tubuh Manusia 162
4. Flora Normal dari Saluran Genitouriner 164
5. Flora Normal dari Mata 165
BAB 8 ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS 171
A. Pengantar 171
B. Tujuan dan Persyaratan Pemberian Antibiotika
Profilaksis 172
1. Tujuan Pemberian Antibiotika Profilaksis 172
2. Syarat-syarat Pemberian Antibiotika Profilaksis 173
C. Antibiotika yang Sering Digunakan Profilaksis 175
1. Penisilin 175
2. Sefalosporin 183
D. Antibiotika Profilaksis pada Non Bedah 186
1. Profilaksis pada Orang Rentan yang Berkontak
dengan Patogen Tertentu 186
2. Profilaksis bagi Orang Rentan yang Meningkat 187
E. Antibiotika Profilaksis pada Pembedahan 191
1. Beberapa Pertimbangan Penggunaan Profilaksis di
Bagian Bedah 191
2. Beberapa Tindakan Pembedahan yang Memerlukan
Antibiotika Profilaksis 194
3. Teknik Operasi Bersih yang Tidak Memerlukan
Antibiotika 195
4. Beberapa Antibiotika Profilaksis di Bidang Bedah 196
F. Ringkasan 198
BAB 9 VAKSINASI 199
A. Pengantar 199
B. Prinsip Dasar Imunisasi 200
1. Pembagian Imunisasi Berdasarkan Mikrobenya 201
2. Pembagian Imunisasi Berdasarkan Metodenya 201
3. Pembagian Imunisasi atau Vaksinasi Berdasarkan
Jenis Antigen yang Digunakan 202
4. Pembagian Vaksin Berdasarkan Bentuknya 204
C. Imunisasi Aktif 204
1. Prinsip-prinsip Imunisasi Aktif 204
2. Penggunaan Vaksin 209
3. Persiapan dan Jadwal Imunisasi 210
4. Komplikasi Imunisasi Aktif 227
D. Imunisasi Pasif 230
1. Prinsip-prinsip Umum Imunisasi Pasif 230
2. Kesegeraan Aksi 231
3. Metabolisme Gamaglobulin 232
4. Hambatan Respon Imun Primer 233
5. Jenis-jenis Preparat Antibodi 233
6. Penggunaan Imunisasi Pasif 234
BAB 10 HUBUNGAN ANTARA INANG DAN PARASIT 237
A. Pengantar 237
B. Parasit 238
1. Parasit Berdasarkan Tempat Hidupnya 238
2. Parasit Berdasarkan Sifat dan Fungsi Khusus 238
3. Siklus Hidup Parasit 239
4. Epidemiologi dan Distribusi Geografi Parasit 240
5. Ciri-ciri Mikroorganisme yang Dapat Menimbulkan
Penyakit 240
6. Penyakit yang Ditimbulkan oleh Parasit 241
C. Hospes 249
D. Proses Hubungan antara Hospes dan Parasit 250
1. Patologi dan Simtomatologi 250
2. Infeksi 251
3. Reaksi Hospes terhadap Masuknya Parasit 255
4. Mekanisme Terjadinya Respon Imun atau Kekebalan 269
DAFTAR PUSTAKA 271
INDEKS 281
TENTANG PENULIS 287