Ada tiga indikator orientasi pendidikan Islam yang kurang tepat, yaitu : 1. Pendidikan Islam saat ini hanya berorientasi pada belajar tentang ilmu agama, sehingga tidak aneh kalau di masyarakat sering kita saksikan seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tentang agama, tetapi perilakunya tidak mencerminkan nilai-nilai ajaran agama. Tidak memilki strategi penyusunan dan pemilihan materi-materi pendidikan agama sehingga sering tidak ditemukan hal-hal yang prinsip yang seharusnya dipelajari lebih awal, malah terlewatkan. Pemahaman ilmu fiqih sebagai pemahaman agama yang benar itu masih kuat di kalangan mahasiswa, yang seharusnya itu tidak boleh terjadi. 3. Kurangnya penjelasan yang luas dan mendalam serta kurangnya penguasaan semantik dan generik atas istilah-istilah kunci dan pokok ajaran agama sehingga sering ditemukan penjelasan yang sudah sangat jauh dan berbeda dari makna, spirit dan konteknya. Kontekstualitas dan reinterpretasi ajaran Islam adalah agenda pemikiran Islam yang diperlukan pada setiap zaman. Perdekatan terhadap islam yang selama ini bersifat normative-deduktif perlu dilengkapi dengan pendekatan induktif-historis sehingga mahasiswa bisa membedakan mana ajaran islam yang berupa produk sejarah dan hasil ijtihad dan mana yang bersifat normative-doktrinal.
KATA PENGANTAR WAKIL REKTOR I v
KATA PENGANTAR KABAG AIK DAN MKDU vii
DAFTAR ISI ix
BAB I MANUSIA DAN KEHIDUPAN 1
BAB II AJARAN ISLAM 35
BAB III AQIDAH ISLAMIYAH 59
BAB IV IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN 77
BAB V TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MUSLIM 101
BAB VI SYIRIK 119
BAB VII SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA (SYIRIK MODERN) 139
BAB VIII AQIDAH RUHANIYAH (ALAM DAN MAKHLUK GHAIB) 157
BAB IX IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL ALLAH 177
BAB X IMAN KEPADA HARI AKHIR 193
BAB XI IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF 207
BAB XII HAKIKAT SHOLAT 229
BAB XIII MEMBUKA WAWASAN IBADAH MALIYAH 243
BAB XIV PUASA DAN HAJI 287
BAB XV MEWUJUDKAN SPIRITUAL ISLAM DALAM KEHIDUPAN 303