Pasca otonomi daerah, barangkali merupakan massa paling buruk bagi seorang jurnalis dalam melakukan jurnalisme bencana. Hampir setiap musim hujan, banjir dan tanah longsor meruyak di se-antero negeri. Musim kemarau, kekeringan berkepanjangan pun terhampar di Jawa, hingga membuat jurnalisme bencana begitu beragam dan rumit. Untuk itulah, buku ini merupakan hasil telaah kritis tentang titik-titik terjadinya bencana ekologis di sejumlah daerah terutama Jawa Timur, serta mencoba mengurai betapa otonomi daerah telah menjadi salah satu peruncing pemicu terjadinya bencana ekologis.
Kata Pengantar Penulis ........................................................ V
Kata Pengantar Pakar: Simulakra Lingkaran Masalah Lingkungan Hidup (Hariadi Kartodihardjo) ....................... VII
Daftar Isi .............................................................................. XV
Bagian 1: Dekonstruksi Ekologi dan Habitus Ekologis Bangsa 1
Bagian 2: Ketegangan Sains-Ekologi dan Agama; Semangat Merusak Ekologi Politik .................. 41
Bagian 3: Otonomi Daerah Merusak Ekologi Politik....... 71
Bagian 4: Menggusur Kearifan Lokal Merunyamkan Bencana Ekologis ............................................... 107
Bagian 5: Mengurai Ketegangan Sains Ekologi; Mencari Jalan Keadaban Ekologis Bangsa ..................... 127
Daftar Pustaka ...................................................................... 165
Glosarium .............................................................................. 175
Indeks .............................................................................. 183
Biografi .............................................................................. 185